
Gunung Bromo bukan hanya terkenal dengan keindahan sunrise-nya, tetapi juga dengan fenomena alam Milky Way yang memukau. Setiap tahunnya, kawasan Bromo menjadi magnet bagi para fotografer dari dalam dan luar negeri untuk mengabadikan langit malam penuh bintang. Fenomena ini bisa dinikmati dengan jelas karena minimnya polusi cahaya di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Milky Way di Bromo biasanya terlihat jelas pada bulan-bulan tertentu, terutama saat musim kemarau. Dengan kondisi langit yang cerah dan udara yang dingin, cahaya bintang terlihat begitu terang membentang di langit. Spot favorit untuk menyaksikan Milky Way di antaranya adalah Bukit Mentigen, Bukit Kingkong, hingga kawasan Penanjakan yang memang populer sebagai sunrise point.
Untuk para fotografer, Bromo Milky Way adalah surga yang menawarkan hasil jepretan spektakuler. Teknik fotografi long exposure menjadi kunci dalam mengabadikan fenomena ini. Banyak komunitas fotografi yang sengaja mengadakan trip khusus hanya untuk berburu foto Milky Way di kawasan Bromo.
Selain fotografi, pengalaman menyaksikan Milky Way secara langsung juga memberikan sensasi luar biasa. Duduk di tengah dinginnya malam Bromo dengan selimut bintang di atas kepala menjadi momen magis yang sulit dilupakan. Tidak sedikit wisatawan yang menjadikan momen ini sebagai salah satu bucket list perjalanan mereka.
Bagi yang ingin menikmati fenomena ini, pastikan membawa perlengkapan memadai seperti jaket tebal, sarung tangan, dan senter kepala. Suhu malam di Bromo bisa turun hingga di bawah 10 derajat celcius. Selain itu, kamera dengan lensa wide dan tripod juga sangat direkomendasikan untuk mendapatkan hasil foto terbaik.
Bromo Milky Way adalah destinasi impian bagi pecinta fotografi langit malam. Dengan perpaduan keindahan alam Bromo dan gemerlap jutaan bintang, pengalaman ini menjadi salah satu atraksi wisata yang tak boleh dilewatkan. Jadi, jika berencana ke Bromo, jangan hanya menunggu sunrise—cobalah juga berburu Milky Way di langit malamnya.